BAB I
PENDAHULUAN
A.
FARMAKOLOGI
a. Farmakokinetik
Farmakokinetik dapat didefinisikan sebagai
setiap proses yang dilakukan tubuh terhadap obat, yaitu resorpsi, transpor,
biotransformasi (metabolisme), distribusi dan ekskresi. Dalam arti sempit
farmakokinetik khususnya mempelajari perubahan-perubahan konsentrasi dari obat
dan metabolitnya di dalam darah dan jaringan sebagai fungsi dari waktu ( Obat-obat
penting, hal. 23 )
b.
Farmakodinamik
Farmakodinamik ialah subdisiplin
farmakologi yang mempelajari efek biokimiawi dan isiologi obat serta mekanisme
kerjanya. Tujuan mempelajari mekanisme kerja obat ialah untuk meneliti efek
utama obat, mengetahui interaksi obat dengan sel, dan mengetahui urutan
peristiwa serta spektrum efek dan respons yang terjadi. Pengetahuan yang baik
mengenai hal ini merupakan dasar terapi rasional dan berguna dalam sintesis
obat baru (farmakologi dan terapi, hal.
12)
1.
Hipertensi
pada kehamilan
Kelainan
kardiovaskuler dapat terjadi selama kehamilan atau sebelum saat pembuahan.
Kelainan kardiovaskuler yang paling sering ditemukan pada kehamilan adalah
hipertensi. Keadaan ini mungkin disebabkan oleh kelainan hipertensi yang sudah
ada sebelumnya, hipertensi akibat kehamilam atau pre-eklamsia. Semua keadaan
ini terus-menerus berdampak pada mortalitas maternal, dalam trienium terakhir
(1994-1996) hipertensi bertanggung jawab atas 20% kematian di inggris.
Nomalnya tekanan darah sistol dan
diastol akan turun sebanyak 10-15 mmHg selama pertengahan masa kehamilan.
Keadaan ini akan berbalik pada kehamilan yang menyebabkan tekanan darah mencapai
puncaknya 3-4 hari postpartum. Bagi ibu hamil yang menderita hipertensi
pemantauan terhadap proteinuria dan hipertensi harus dilanjutkan selama 6-12
minggu sesudah melahirkan. Pada kehamilan, TD diastol normalnya harus dibawah :
Ø 75 mmHg dalam trimester kedua
Ø 85
mmHg dalam trimester ketiga ( Badr &
Brenner, 1991). (farmakologi
kebidanan, hal.225)
2.
Pre-eklamsia
dan eklamsia
Untuk
pre-eklamsia dan eklamsia literatur tidak memberikan konsensus tentang definisi
pre-eklamsia. Sebagian besar penulis menggunakan definisi kombinasi tekanan
darah yang di atas 140/90 mmHg dengan proteinuria yang melebihi 300 mg dalam 24
jam (Chappell et al, 1999), atau tekanan yang lebih besar dari 90 mmHg pada dua
kali pengukuran yang terpisah setelah kehamilan 20 minggu plus proteinuria yang
signifian, tanpa adanya hipertensi pra-kehamilan. Pre-eklamsia dan eklamsia
dapat terjadi setiap saat antara kehamilan 20 minggu dan 6 minggu postpartum.
Ada lima belas persen primigravida yang terkena oleh keadaan ini. ( Farmakologi kebidanan, hal. 226 )
3.
Disritmia
jantung pada kehamilan
Disritmia
jantung dapat ditemukan dalam pemeriksaan antenatal. Takikardia supraventrikuler
merupakan bentuk disritmia jantung yang paling sering terjadi pada kehamilan.
Penyebab takikardia supraventrikuler antara lain :
a.
Kecemasan
b.
Dehidrasi
c.
Demam/infeksi
d.
Hipokalsemia (khususnya
ibu hamil yang menderita diabetes). (farmakologi
kebidanan, hal. 255)
4.
Gagal
jantung pada kehamilan
Curah
jantung akan meningkat pada kehamilan dan selanjutnya lebih bertambah lagi
dalam proses persalinan. Peningkatan ini dicapai melalui peningkatan volume
sekuncup. Ibu hamil yang menderita gagal jantung, kelainan jantung bawaan atau
penyakit katup tidak dapat menaikkan volume sekuncupnya untuk memenuhi kebtuhan
pada kehamilan.
B.
INDIKASI
a. Obat
antihipertensi
1.
Metildopa
Metildopa dianggap sebagai pilihan pertama
obat antihipertensi pada kehamilan. Berbeda dengan obat-obat antihipertensi
yang lain metildopa tidak mengganggu fungsi renal dan tidak mengurangi curah
jamtung pada orang muda (Oates, 1996).
Metildopa menurunkan resistensi vaskular tanpa banyak mempengaruhi
frekuensi dan curah jantung. Metildopa bekerja sentral dalam batang otak utuk
melawan kerja adrenalin (epinefrin) serta nonadrenalin (norepinefrin) dan
dopamin. Kerjanya yang bersifat antagonis ini menyebabkan :
v Inhibisi
sistem saraf simptik yang normalnya bertanggung jawab untuk mengendalikan TD,
mengatur fungsi visera dan mempertahankan keadaan “sadar/siaga” (Oates, 1996).
Vasodilatasi dan bradikardia yang ditimbulkan akan menurunkan TD.
v Gangguan
pada sistem yang mengaktifkan fungsi retikularis (pada batang otak). Gangguan
ini akan menimbulkan sedasi, rasa lemah dan penurunan energi mental (farmakologi kebidanan, hal. 247)
Ø Metildopa
Indikasi : pengobatan hipertensi yang berat atau moderat.
Ø Dopamet
:
Indkasi : hipertensi esensial yang
ringan atau berat, hipertensi nefrogenik, hipertensi pada tahap kehamilan.
2.
Hidralazin
Pengendalian hipertensi yang cepat dapat
di capai dengan pemberian intravena hidarlazin atau labetolol, atau dengan
pemberian per oral nifedipin (Girling & De Swiet, 1996). Pemberian
hidralazin dapat disertai dengan kejadian yang lebih merugikan (hipotensi
meternal, bedah Caesar, solusio plasenta dan nilai Apgar yang rendah) bila
dibandingkan dengan labetolol atau nifedipin (Magee et al, 1999). Hidralazin
merupakan vasodilator yang poten dan dapat menghasilkan penurunan TD yang cepat
jika diberikan secara intravena pada keadaan emerjensi hipertensi. Onset
kerjanya berkisar dalam waktu 10-20 menit dan efek puncaknya akan terjadi dalam
waktu 15-30 menit. Hidralazin harus diberikan bersama dengan makanan pada waktu
yang sama setiap harinya. Kepada ibu hamil harus diingatkan bahwa penghentian
terapi yang mendadak dapat menimbulkan pelonjakan TD yang tiba-tiba dan
berbahaya (farmakologi kebidanan, hal.
250)
Ø Hidralazin
Indikasi : hipertensi
3.
Penyekat beta
Penyekat beta menurunkan TD dengan
mengurangi frekuensi jantung serta curah jantung dan menekan sistem
renin-angiotensin. Obat-obat ini bekerja lewat persaingan dengan preparat
agonis beta (seperti epinefrin/adrenalin) untuk menempati reseptor beta¹ dan beta
² yang mengendalikan fungsi jantung, hepar, pankreas serta otot polos dan atau
kelenjar pada banyak organ, termasuk pembuluh darah, uterus, bronkiolus serta
usus (farmakologi kebidanan, hal. 253)
Ø B-beta
Indikasi : monoterapi atau terapi
kombinasi dengan antihipertensi yang lain.
Ø Beta
one
Indikasi : hipertensi esensial.
Ø Biscor
Indikasi : pengobatan hipertensi
Ø Bisoprolol
Indikasi : sebagai terapi tunggal atau
kombinasi dengn antihipertensi lain.
Ø Concor
Indikasi : gagal jantung, hipertensi dan
angina.
Ø Lodoz
Indikasi : hipertensi
Ø Seloken
Indikasi : hipertensi, angina pektoris,
aritmia terutama takikardia supraventrikule,fibrilasi
atrium, ekstrasistol ventrikel sesudah
infark miokard akut dan tremor esensial.
Ø Blorec
Indikasi : hipertensi esensial.
Ø Carbloxal
Indikasi : hipertensi esensial, gagal
jantung kongestif.
Ø Dilbloc
Indikasi : hipertensi esensial, terapi
simptomatik gagal jantung kronis.
Ø V-blok
Indikasi : hipertensi esensial.
Ø Hapsen
Indikasi : hipertensi dan angina
pektoris pada penyakit jantung koroner.
b. Obat
pre-eklamsia dan eklamsia
1.
Magnesium sulfat
Magnesium sulfat kini menjadi obat pilihan
untuk mencegah serangan kejang yang lebih lanjut pada keadaan eklamsia yang
sudah di tegakkan diagnosisnya. Dalam penelitian diperlihatkan bahwa pemberian
magnesium sulfat lebih efektif daripada pemberian diazepam atau fenitoin dalam
pencegahan kejang yang rekuren dan pemberian obat ini disertai dengan jumlah
kematian ibu yang lebih sedikit. Magnesium sulfat dapat diberikan lewat
suntikan intramuskuler yang dalam (ke dalam regio gluteus) atau suntikan
intravena dengan efek yang cepat. Magnesium mengatasi serangan eklamsia dengan
mengurangi spasme pembuluh darah serebral sehingga perfusi serebral di perbaiki
( Farmakologi kebidanan, hal. 232 )
Ø Magnesium
sulfat
Indikasi : relaksan otot antikovulsan
digunakan pada pre-eklamsia dan eklamsia.
c. Obat
antidisritmia
1. Adenosin
Adenosin
sudah digunakan untuk memulihkan secara aman keadaan disritmia ke irama sinus
pada pasien ibu yang hamil.
2. Verapamil
Dipakai
pada pasien yang berusia muda muda untuk terapi profilaksis takikardia
supraventrikuler.
Ø Cardiover
Indikasi : angina pektoris
3. Amiodaron
Penggunaan
obat ini dapat disertai pelbagai efek samping jangka panjang yang meliputi
disfungsi tiroid pada ibu san neonatus, obat ini dianggap sebagai preparat
pilihan terakhir. (farmakologi kebidanan,
hal. 256)
d. Obat
gagal jantung
1.
Digoksin
Digoksin diresepkan dokter untuk mengatasi
fibrilasi atrium dan gagal jantung. Dari pengalaman digoksin telah dikenal
sebagai preparat yang aman untuk digunakan pada kehamilan asalkan
konsentrasinya tetap berada dalam kisaran terpeutik. Tanda toksisitas digoksin
dan kegagalan terapi seperti mual dapat ditutupi oleh kehamilan. Toksisitas
digoksin tidak boleh terjadi karena keadaan ini dapat mebawa kematian pada
janin. Digoksin dapat memintas plasenta dan memasuki ASI. Meskipun jumlah
digoksin yang memasuki ASI sangat sedikit, bayi merupakan individu yang sangat
rentan terhadap digoksin dan bidan harus memberikan perhatian yang besar pada
penambahan berat badan neonatus.
Ø Fargoxin
Indikasi : payah jantung, aritmia.
C.
POSOLOGI
a.
Obat antihipertensi
§ Metildopa
Dosis
: efektif minimal 2 × 125 mg/hari dan dosis maksimal 3 g/hari. Untuk hipertensi
pasca bedah sering diberikan secara intravena dengan infus intermiten 250-1000
mg tiap 6 jam.
§ Dopamet
Dosis
: awal sehari ½ - 1 tab, penyesuaian dosis untuk mencapai tekanan darah yang
dikehendaki harus dilakukan secara bertahap, misalya menaikkan dosis dengan ½ -
1 tab selang 2-3 hari
§ Hidralazin
Dosis
: pemberian oral 25-100 mg 2 x sehari. Untuk hipertensi darurat seperti pada
glomerulunefritis akut dan eklamsia dapat juga diberikan secara i.v atau i.m
dengan dosis 20-40 mg. dosis maksimal 200mg/hari.
§ B-beta
Dosis
: awal 5 mg sehari 1x dapat dinaikkan menjadi 10-sehari 20 mg 1x. pasien dengan
bronkospastik, penyakit hati (hepatitis atau sirosis) dan gangguan ginjal (
CrCl <40 ml/mnt ) dosis awal 2,5 mg sehari 1x.
§ Beta
one
Dosis
: sehari 1x5 mg, pasien dengan gagal ginjal, hati atau paru, sehari 1x2,5 mg.
§ Biscor
Dosis
: awal 5 mg sehari 1 x, dapat ditingkatkan menjadi 10-sehari 20 mg 1x.
§ Bisoprolol
Dosis
: awal sehari 1x 5 mg, dapat dinaikkan sampai 10-sehari 20 mg.
§ Blorec
Dosis
: 1 tab sehai 1x. Dws rekomendasi awal sehari 1x 12,5 mg. setelah itu dapat
ditingkatkan pada interval sekurang-kurangnya 2 minggu tergantung rekomendasi
maks dosis sehari 1x 50 mg atau dosis terbagi (sehari 2x).
§ Carbloxal
Dosis
: dws awalnya sehari 1x ½tab dari tab 25 mg selama 2 hari, lanjutkan dengan
sehari 1x 1 tab 25 mg. dosis dapat dinaikkan sampai sehari 2x 1 tab, maksimal
dosis 50 mg/hari.
§ Concor
Dosis
: sehari 5 mg pagi hari sebelum atau sesudah sarapan, untuk penyakit ringan
sehari 5 mg sudah cukup. Kebanyakan pasien dapat dikontrol dengan dosis sehari
10 mg, hanya untuk beberapa kasus diperlakukan dosis sehari 20 mg, untuk pasien
tingkat akhir kerusakan ginjal atau gangguan parah fungsi liver dosis maksimum
sehari 10 mg.
§ Dilbloc
Dosis
: sehari 1x 12,5 mg (½ tab) untuk 2 hari pertama, selanjutnya sehari 25 mg,
dosis maksimum 50 mg/hari.
§ Hapsen
:
Dosis
: sehari 1 tab pagi hari sebelum atau sesudah makan. Dosis dapat ditingkatkan
menjadi sehari 10-20 mg. untuk pasien gangguan fungsi ginjal lanjut atau
gangguan fungsi hati yang berat, dosis maks 10 mg/hari.
§ Lodoz
Dosis
: dws sehari 1 tab. Maks 4 tab.
§ Seloken
Dosis
: sehari 100-200 mg dalam 1-2 dosis atau sebagai dosis tunggal pada pagi, jika
perlu dosis dapat ditingkatkan atau dikombinasikan.
§ V-bloc
Dosis
: dws, sehari 1x 12,5 mg untuk 2 hari pertama, kemudian sehari 1x 25 mg, jika
perlu dosis dapat ditingkatkan dengan interval waktu 2 minggu hingga maks 50 mg
sehari 1x atau dalam 2 dosis.
b.
Obat pre-eklamsia dan
eklamsia
§ magnesium
sulfat
dosis
: diberikan i.v 4 g diberikan selama 5-10 menit, 1 g tiap jam dapat diberikan
sebagai dosis rumatan.
c.
Obat antidisritmia
jantung
§ Verapamil
( cardiover )
Dosis
: dws, sehari 3x1 tab ½ jam sebalum makan, kasus tertentu menurut petunjuk
dokter.
d.
Obat gagal jantung
·
digoksin ( fargoxin )
dosis
: dws, digitalisasi cepat 0,75-1,25 dibagi dalam 2 atau lebih. Digitalisasi
lambat, sehari 1x 25-500 mg selama 7 hari, dosis pmeliharaan, sehari 1x
0,125-0,5 mg.
D.
KONTRAINDIKASI
a. Obat
antihipertensi
1.
Metildopa
Kontraindikasi
: riwayat depresi dan penyakit hepar.
2.
Hidralazin
Kontraindikasi
: sistemik lupus eritematosus (SLE)
idiopatik, takikardia berat, gagal jantung curah tinggi, insufisiensi miokard
akibat obstruksi mekanis.
3.
Dopamet
Kontraindikasi
: penyakit hati yang aktif seperti hepatitis akutdan sirosis hati, bila pengobatan
sebelumnya dengan alfa metildopa telah timbul gangguan hati, hipertensif.
4.
B-beta
Kontrindikasi
: syok kardiogenik, penyakit jantung, AV-blok tingkat II dan III, sinus
bradikardia.
5.
Beta one
Kontraindikasi
: syok kardiogenik, gagal jantung, blok AV derajat 2 atau 3 dan sinus
bradikardia.
6.
Biscor
Kontraindikasi
: shok jantung, penyakit jantung, AV blok (tingkat II atau III), sinus
bradikardia.
7.
Bisoprolol
Kontraindikasi
: -
8.
Blorec
Kontraindikasi
: asma bronkial atau kondisi bronkospatik yang berhubungan termasuk hipotensi
berat, sinus bradikardia berat, AV blok derajat 2 dan 3, pasien dengan NYHA
kelas IV gagal jantung yang membutuhkan
IV inotropik, COPD dengan komponen bronkospatik, manifestasi klinik disfingsi
hati, kardiogenik dan syok hipovolaemik.
9.
Carbloxal
Kontraindikasi
: gejala gagal jantung, sindrom nodus SA, blok AV derajat 2 dan 3, bradikardia
berat, sinus atau sindrom sick-sinus, cardiopulmonale, asma bronkial, bronkitis
kronik, emfisema pulmonary, rhinitis alergi, edema laryngeal, syok (kardiogenik
dan hypovolemik) komplikasi infark miokard, disfungsi hati berat, asidosis
metabolik, mendapatkan pengobatan MAOI secara simultan.
10.
Dilbloc
Kontraindikasi
: -
11.
Hapsen
Kontraindikasi
: -
12.
Lodoz
Kontraindikasi
: hipersensitif, hati-hati pada pasien yang mengalami gagal jantung,
bradikardia, asma dan bronkopneumopati berat, hipotensi, penyakit Raynaud.
13.
Seloken
Kontraindikasi
: AV blok tingkat 2 dan 3, keedaan jantung tak berkompensasi, syok kardigenik,
bradikardia berat.
b. Obat
pre-eklamsia dan eklamsia
1.
Magnesium sulfat
Kontraindikasi
: blok jantung, penyakit jantung yang sudah diderita cenderung bertambah parah.
c. Obat
antidisritmia
1.
Veramapil
Kontraindikasi
: hipertensi, gagal jantung berat, sindrom sinus sakit, blok AV, sindrom Wolff-Parkinson-White,
atau takikardia ventrikel.
d. Obat
gagal jantung
1.
Digoksin
Kontraindikasi
: bradikardia, blok AV derajat 2 dan 3, sindroma sick sinus, sindroma
Wolff-Parkinsen-White, kardiomiopati obstruktif hipertrofik, hipokalemia.
E.
EFEK
SAMPING
a.
Obat antihipertensi
1.
Metildopa
Efek
samping : yang paling sering adalah sedasi, hipotensi postural, pusing, mulut
kering dan sakit kepala. Efek samping lain adalah depresi, gangguan tidur,
impotensi, kecemasan, penglihatan kabur dan hidung tersumbat.
2.
Dopamet
Efek
samping : -
3.
Hidralazin
Efek
samping : takikardia, palipitasi, aliran panas, hipotensi, retensi cairan,
gangguan gastrointestinal, nyeri kepala, pusing.
4.
B-beta
Efek
samping : pusing, vertigo, sakit kepala, parestesia, hipostesia, ansietas,
mulut kering, bradikardia, palpitasi, aritmia, kaki dingin atau tangan dingin,
klaudikasi, hipotensi, nyeri dada, gagal jantung, insomnia, depresi, nyeri pada
abdomen, mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri otot, kejang otot, tremor,
rash, jerawat, eksim, iritasi kulit, gatal-gatal, berkeringat, alopesia,
angiodema, dermatitis yang mengelupas, gangguan penglihatan, tinnutis, sakit
telinga, gout, asma, bronkospasme, batuk, dispnea, faringitis, rinitis,
sinusitis, impotensi, sakit peyronie, sistitis, colic renal purpura, kelelahan,
keletihan, peningkatan BB.
5.
Beta one
Efek
samping : keram perut, diare, pusing, sakit kepala, mual, denyut jantung
melambat dan tekanan darah rendah.
6.
Biscor
Efek
samping : pusing, vertigo, sakit kepala, parestesia, hipostesia, ansietas,mulut
kering, bradikardia, palpitasi, aritmia, kaki dingin atau tangan dingin,
kludikasi, hipotensi, nyeri dada, gagal jantung, insomnia, depresi, nyeri pada
abdomen, mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri otot, kejang otot, tremor,
rash, jerawat, eksim, iritasi kulit, gatal-gatal, berkeringat, alopesia,
angiodema, dermatitis yang mengelupas, gangguan penglihatan, tinnitus, sakit
telinga, gout, asma, bronkospasme, betuk, dispnea, faringitis, rinitis,
sinusitis, impotensi, sakit Peyronie, sistitis, colic renal purpura, kelelahan,
keletihan, peningkatan BB.
7.
Bisoprolol
Efek
samping : -
8.
Blorec
Efek
samping : pusing yang sekali-sekali, sakit kepala, kelelelahan, bradikardia,
hipertensi postural, gangguan GI, flare-like syndrome, mengurangi lakmirasi.
9.
Carbloxal
Efek
samping : pusing, sakit kepala, lelah, bradikardia, gangguan gastrointestinal,
gejala seperti flu, reaksi bronkospastik, hipotensi postural, angina pectoris,
ganggun konduksi jantung, klaudikasio intermitten, fenomena Raynaud, diabetes,
reaksi alergi kulit, gangguan tidur, gangguan penglihatan, iritasi mata,
parestesia, gangguan seksual, trombositopenia, leukopenia, lakrimasi berkurang.
10.
Dilbloc
Efek
samping : -
11.
Hapsen
Efek
samping : -
12.
Lodoz
Efek
samping : -
13.
Seloken
Efek
samping : rasa lelah, gangguan saluran cerna, gangguan tidur.
b.
Obat pre-eklamsia dan
eklamsia
1.
Magnesium sulfat
Efek
samping : umumnya berhubungan dengan hipermagnesemia, mual, muntah, kahausan,
aliran hangat kulit, hipotensi, aritmia, koma, depresi pernapasan, pusing,
konfusi, kehilangan refleks tendon, kelemahan otot.
c.
Obat antidisritmia
1.
Verapamil
Efek
samping : jantung dan konstipasi.
d.
Obat gagal jantung
1.
Digoksin
Efek
samping :
·
Efek proaritmik :
penurunan potensial istrahat, peningkatan automatisitas.
·
Efek gastrointestinal :
anoreksia, mual, muntah, nyeri lambung.
·
Efek visual :
penglihatan berwarna kuning.
·
Lain-lain : delirium,
rasa lelah, malaise, bingung, mimpi buruk.
F.
KETERANGAN
LAIN
1. Dopamet
Metildopa 250 mg.
Km : dus 100 tab.
2. B-beta
Bisoprolol 5 mg.
Km : 3x10 tab salut selaput Rp. 135.000
3. Beta
one
Bisoprolol fumarat 2,5 mg; 5 mg.
Km : 50 tab 2,5 mg @Rp. 80.000, ;30 tab
5 mg @Rp. 90.000
4. Biscor
Bisoprolol fumarat 5 mg.
Km : 3x10 strip tab salut selaput.
5. Bisoprolol
Bisoprolol 5 mg.
Km : dus 3x10 tab Rp. 66.600
6. Blorec
Karvedilol 25 mg.
Km : 3x10 tab 25 mg Rp. 135.000
7. Carbloxal
Karvedilol 6,25 mg, 25 mg.
Km : 3x10 tab 6,25 mg Rp. 51.000, ; 25
mg Rp. 135.000
8. Dilbloc
Karvedilol 25 mg/kap; 6,25 mg/tab.
Km : dus 100 tab 25 mg Rp. 696.768, ;
6,25 mg Rp. 272.029
9. Hapsen
Bisoprolol hemifumarat 5 mg.
Km : dus 30 tab Rp. 90.000
10. Lodoz
Bisoprolol hemifumarat 2,5 mg,
hidroklorotiazid 6,25 mg.
Km : dus 30 tab Rp. 140.800
11. Seloken
Metoprolol tartrat 50 mg, 100 mg.
Km : dus 10x10 tab 50 mg Rp. 467.298, ;
10x10 tab 100 mg Rp. 789.151
BAB II
PEMBAHASAN
A.
FARMAKOLOGI
a. Farmakokinetik
Farmakokinetik
adalah bagaimana nasib obat terhadap tubuh.
1. Hipertensi
pada kehamilan
Kelainan
jantung dapat terjadi selama kehamilan atau sebelum saat pembuahan, dan yang
paling sering ditemui pada kehamilan adalah hipertensi. Keadaan ini bisa
disebabkan karena adanya riwayat hipertensi. Hipertensi akibat kehamilan atau
pre-eklamsia bisa berdampak pada kematian ibu. Normalnya tekanan darah sistol
dan diastol akan turun sebanyak 10-15 mmHg selama kehamilan. Bidan harus
menjelaskan pemantauan dan setiap tindakan akan dilanjutkan selama periode
postpartum. Bagi ibu hamil yang menderita hipertensi, pemantauan proteinuria
dan hipertensi harus dilanjutkan selama -12 minggu sesudah melahirkan.
Obat-obat antihipertensi yang digunakan antara lain diuretik, penghambat
adrenergik, vasodilator, penghambat ACE, antagonis kalsium. Diuretik bekerja
sehingga meningkatkan pengeluaran natrium, air dan klorida sehingga volume
darah menurun dan cairan ekstraseluler. Akibatnya terjadi penurunan curah
jantung dan tekanan darah. Penghambat ACE bekerja menurunkan tekanan darah
dengan jalan mengurangi daya tahan pembuluh perifer dan vasodilatasi.
2. Pre-eklamsia
dan eklamsia
Ada
sebagian buku mengatakan pre-eklamsia atau keracunan kehamilan, kalau sudah
disertai dengan kejang itu yang dinamakan eklmsia.
Sebagian juga penulis mengatakan pre-eklamsia
adalah tekanan darah di atas 140/90 mmHg dengan proteinuria yang melebihi 300
mg dalam 24 jam.
Pre-eklamsia
dan eklamsai dapat terjadi setiap saat antara kehamilan 20 minggu dan 6 minggu
postpartum. Obat-obat yang digunakan untuk hipertensi ini antara lain suplemen
diet dan aspirin. Pemberian aspirin dapat mengubah komposisi membran sel
endotel, akan tetapi semua suplemen ini mungkin akan dimetabolisasi untuk
menghasilkan radikal bebas yang bukan menyembuhkan tapi merusak membran sel
atau meningkatkan resiko perdarahan dalam otak janin. Pemberian aspirin dengan
dosis tinggi pada kehamilan akan mengakibatkan kehamilan dan persalinan yang
lama, peningkatan kehilangan darah pada saat melahirkan, resiko terjadinya
pre-eklamsia dan perdarahan dalam otak.
Magnesium
sulfat kini sering digunakan untuk mengatasi masalah pre-eklamsia berat.
Penyuntikan magnesium sulfat intramuskular dengan dosis yang tinggi lebih
efektif untuk mengurangi gejala kejang.
3. Disritmia
jantung pada kehamilan
Disritmia
jantung adalah kelainan dalam kecepatan, irama, tempat asal dari impuls,
4. Gagal
jantung pada kehamilan
Curah
jantung akan meningkat pada kehamilan dan lebih bertambah lagi dalam proses
persalinan. Ibu hamil yang menderita gagal jantung, kelainan jantung bawaan
tidak dapat menaikkan volume sekuncupnya untuk memenuhi kebutuhan pada
kehamilan. Digoksin untuk mengatasi gagal jantung. Obat-obat golongan sedatif
seperti opioid dan proklorperazin harus
dihindari mengingat terjadinya efek depresan pada sistem saraf pusat ibu dan
janin yang mengganggu pemantauan. Diuretik akan memperparah keadaan.
B.
INDIKASI
Obat
antihipertensi yang sering digunakan adalah metildopa. Metildopa tidak
mengganggu fungsi renal dan tidak mengurangi curah jantung pada orang muda.
Metildopa digunakan untuk pengobatan hipertensi berat atau moderat. Dopamet
juga digunakan untuk pengobatan hipertensi esensial yang ringan atau berat,
hipertensi nefrogenik, hipertensi pada tahap kehamilan. Hidralazin untuk
hipertensi, b-beta untuk terapi kombinasi dengan antihipertensi yang lain, beta
one untuk mengatasi hipertensi esensial, biscor untuk pengobatan hipertensi,
bisoprolol sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan antihipertensi lain.
Blorec
untuk hipertensi esensial, carbloxal untuk hipertensi esensial dan gagal
jantung kongestif. Dilbloc untuk hipertensi esensial dan terapi simptomatik
gagal jantung kronis, hapsen untuk hipertensi dan angina pektoris pada penyakit
jantung koroner, lodoz untuk hipertensi, dan seloken untuk angina pektoris,
aritmia terutama takikardia supraventrikule,fibrilasi atrium, ekstrasistol
ventrikel sesudah infark miokard akut dan tremor esensial.
Obat
pre-eklamsia dan eklamsia yang digunakan adalah manesium sulfa. Magnesium
mengatasi serangan eklamsia dengan mengurangi spasme pembuluh darah serebral
sehingga perfusi serebral di perbaiki. Obat antidisritmia yang sering digunakan
adalah adenosin sudah digunakan untuk memulihkan secara aman keadaan disritmia
ke irama sinus pada pasien ibu yang hamil, verapamil dipakai pad pasien yang
berusia muda untuk terapi pencegahan takikardia supraventrikuler, penggunaan
amiodaron dapat disertai berbagai efek
samping jangka panjang antara lain kelainan fungsi tiroid pada neonatus dan
ibu. Pada gagal jantung obat yang biasanya digunakan adalah digoksin,
penggunaan digoksin seperti fargoxin untuk payah jantung dan aritmia.
C.
POSOLOGI
Dari
dosis yang ada, yang diberikan pada orang dewasa maupun anak-anak sangat
berbeda-beda. Hal ini dikarenakan faktor usia dan waktu pemberian obat per
dosisnya. Pemberian obat yang diberikan per oral berbentuk tablet, dan ada yang
lewat intravena.
D.
KONTRAINDIKASI
a. Obat
antihipertensi
Kontraindikasi
dari obat antihipertensi adalah tidak diberikan pada pasien yang depresi dan
sudah ada riwayat depresi, dan penyakit hepar.
b. Obat
pre-eklamsia dan eklamsia
Tidak
boleh diberikan pada pasien yang mengalami blok jantung dan penyakit jantung
yang sudah diderita cenderung bertambah parah.
c. Obat
antidisritmia
Obat
antidisritmia tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami hipertensi,
gagal jantung berat, sindrom sinus sakit, blok AV, sindrom Wolff-Parkinson-White,
atau takikardia ventrikel.
d. Obat
gagal jantung
Tidak
boleh diberikan pada pasien bradikardia, blok AV derajat 2 dan 3, sindroma sick
sinus, sindroma Wolff-Parkinsen-White, kardiomiopati obstruktif hipertrofik,
hipokalemia.
E.
EFEK
SAMPING
a.
Obat antihipertensi
Jika pemberian obat tidak sesuai prosedur
yang tepat maka akan menimbulkan berbagai macam efek samping, dan yang paling
sering terjadi anatara lain hipotensi,
pusing, sakit kepala, mulut kering, palpitasi,
takikardia, mual, muntah, nyeri abdomen.
b.
Obat pre-eklamsia dan
eklamsia
Efek
samping yang ditimbulkan seperti umumnya berhubungan dengan hipermagnesemia,
mual, muntah, kahausan, aliran hangat kulit, hipotensi, aritmia, koma, depresi
pernapasan, pusing, konfusi, kehilangan refleks tendon, kelemahan otot.
c.
Obat antidisritmia
Pada obat antidisritmia efek samping yang
terjadi jantung dan konstipasi.
d.
Obat gagal jantung
Efek smaping yang terjadi mual, muntah,
nyeri lambung, penurunan potensial istrahat, penglihatan berwarna kuning, rasa
lelah, anoreksia, bingung, mimpi buruk.
F.
KETERANGAN
OBAT
Pada
keterangan lain ini yang dibahas adalah kemasan obat. Pada masing-masing obat
sangat bervariasi untuk kemasan obatnya. Ini diberikan secara oral dan
parenteral dalam bentuk tablet, ampul. Obat-obat ini juga disimpan pada tempat
yang hangat untuk tetap menjaga suhunya dan digunakan harus sesuai petunjuk
yang ada.
BAB
III
KESIMPULAN
Kelainan jantung dapat terjadi
selama kehamilan atau sebelum saat pembuahan, dan yang paling sering ditemui
pada kehamilan adalah hipertensi. Keadaan ini bisa disebabkan karena adanya
riwayat hipertensi. Hipertensi akibat kehamilan atau pre-eklamsia bisa berdampak
pada kematian ibu. Hipertensi akibat kehamilan akan sembuh sendiri setelah 6
minggu postpartum. Obat antihipertensi yang digunakan bekerja untuk
mengendalikan TD, mengatur fungsi visera dan mempertahankan keadaan
sadar/siaga.
Pre-eklamsia dan eklamsai dapat
terjadi setiap saat antara kehamilan 20 minggu dan 6 minggu postpartum.
Obat-obat yang digunakan untuk hipertensi ini antara lain suplemen diet dan
aspirin. Pemberian aspirin dapat mengubah komposisi membran sel endotel, akan
tetapi semua suplemen ini mungkin akan dimetabolisasi untuk menghasilkan
radikal bebas yang bukan menyembuhkan tapi merusak membran sel atau
meningkatkan resiko perdarahan dalam otak janin. Pemberian aspirin dengan dosis
tinggi pada kehamilan akan mengakibatkan kehamilan dan persalinan yang lama,
peningkatan kehilangan darah pada saat melahirkan, resiko terjadinya
pre-eklamsia dan perdarahan dalam otak. Obat yang digunakan bekerja mengatasi
serangan eklamsia dengan mengurangi spasme pembuluh darah serebral sehingga
perfusi serebral diperbaiki.
Disritmia jantung adalah kelainan
dalam kecepatan, irama, tempat asal dari impuls. Disritmia jantung dapat
ditemukan dalam pemeriksaan antenatal. Takikardia supraventrikuler merupakan
bentuk disritmia jantung yang paling sering terjadi pada kehamilan. Obat
antidisritmia bekerja untuk pengobatan serangan akut takikardia
supraventrikuler paroksismal Curah jantung akan meningkat pada kehamilan dan
lebih bertambah lagi dalam proses persalinan.
Ibu hamil yang menderita gagal jantung, kelainan jantung bawaan tidak dapat
menaikkan volume sekuncupnya untuk memenuhi kebutuhan pada kehamilan. Digoksin
untuk mengatasi gagal jantung. Obat-obat golongan sedatif seperti opioid dan
proklorperazin harus dihindari mengingat
terjadinya efek depresan pada sistem saraf pusat ibu dan janin yang mengganggu
pemantauan. Diuretik akan memperparah keadaan.
DAFTAR
PUSTAKA
v Departemen
Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran, Unifersitas Indonesia, 2007
v Jordan,Sue.(2003)
Farmakologi Kebidanan. Penerbit Buku
Kedokteran, Jakarta.
v Departemen
Farmakologi dan Terapeutik, 2007, Farmakologi
dan Terapi, Edisi 5. Jakarta
v Tiran,Denise.(2005)
Kamus Saku Bidan.Penerbit Buku
Kedokteran Jakarta.
v Dorlan
( 1998 ) Kamus Saku Kedokteran Dorland.Penerbit
Buku Kedokteran, Edisi 25, Jakarta.
v Muda,
Ahmad A.K (2003) Kamus Lengkap Kedokteran.
Gita media Press,Edisi Revisi. Jakarta.
Roulette table for the lucky club Casino site
BalasHapusRoulette table luckyclub for the lucky club Casino site · Live roulette table for the lucky club Casino site. · Live roulette table for the lucky club Casino site.
Casino Bonus Code - JTPRhub
BalasHapusClaim a free bonus 문경 출장샵 by signing up and enjoying an exciting game of chance across the 원주 출장샵 casino. Get a 이천 출장샵 bonus code to 경주 출장마사지 play slots, table 안양 출장샵 games,