Selasa, 16 April 2013

vitamin dan suplemen gizi pada kehamilan

BAB 1
PENDAHULUAN
VITAMIN DAN SUPLEMEN GIZI PADA KEHAMILAN


A.   VITAMIN

Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahakan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolisme. Vitamin juga penting untuk metabolisme.

Vitamin dibagi menjadi dua golongan yaitu ,vitamin larut air (vitamin B kompleks dan vitamin C) dan vitamin larut lemak (vitamin A,D,E,K). Vitamin yang larut air disimpan dalam tubuh hanya dalam jumlah terbatas dan sisanya dibuang,sehingga untuk mempertahankan saturasi jaringan vitamin larut air perlu sering dikonsumsi. Sebaliknya vitamin larut lemak dapat disimpan  dalam jumlah banyak,sehingga untuk timbulnya gejala defisiensi dibutuhkan waktu lebi lama dan kemungkinan terjadinya toksisitas jauh lebi besar daripada vitamin larut air. (farmakologi dan terapi edisi 5,hal 769)

1.      Vitamin Larut Air

a.       Vitamin B kompleks

ü  Farmakodinamik
Pada pemberian secara IV dapat terjadi efek dan pada manusia reaksi toksik setelah pemberian parental biasanya karena reaksi alergi
(farmakologi dan terapi edisi 5, hal 772)

ü  Farmakokinetik
Absorbsi peroral berlangsung dalam usus halus dan duodenum. Zat ini akan dikeluarkan melalui urin sebagai tiamin atai primidin.
(farmakologi dan terapi edisi 5,hal 773)

ü  Efek samping
Pada vitamin B kompleks khususnya tiamin,tidak menimbulkan efek toksik bila diberikan peroral dan bila berlebihan tiamin cepat dieksresi melaui urin
(farmakologi dan terapi edisi 5, hal 773)

b.      Asam askorbat (vitamin c)
ü  Farmakodinamika
Vitamin c berperan sebagai kofaktor dalam sejumlah reaksi hidroksilasi dan amidasi dengan memindahkan elektron ke enzim yang ion metalnya harus berada dalam keadaan tereduksi,dan dalam kondisi tertentu bersifat seperti oksidan.
Pemberian vitamin c pada keadaan normal tidak menunjukan efek farmakodinamik yang jelas,tetapi pada keadaan defisiensi,vitamin c akan menghilangkan gejala penyakit dengan cepat.
(farmakologi dan terapi edisi 5,hal 777)

ü  Farmakokinetik
Vitamin c mudah terabsorbsi melalui saluran cerna. Pada keadaan normal tampak kenaikan kadar vitamin c dalam darah setelah diabsorbsi. AKG vitamin C ialah 35 mg untuk bayi dan meningkat sampai kira-kira 60 mg pada dewasa. Beberapa obat diduga dapat mempercepat eksresi vitamin c,misalnya tetraskin,fenobarbital dan salisilat .
(farmakologi dan terapi edisi 5,hal 778 )

ü  Posologi
Vitamin c terdapat dalam berbagai preparat baik dalam bentuk tablet yang mengandung 50-1500 mg maupun dalam bentuk larutan. Kebanyakan sediaan multivitamin mengandung vitamin c. Untuk sediaan suntik didapatkan larutan yang mengandung vitamin c 100-500 mg.
(farmakologi dan terapi edisi 5 ,hal 779)

ü  Efek samping
Konsumsi vitamin c yang berlebihan dapat menyebabkan diare juga menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
(farmakologi dan terapi edisi 5 ,hal 778)

ü  Kontra indikasi
Vitamin c meningkatkan absorbsi besi,sehingga dalam dosis besar dapat berbahaya bagi penderita hemokromatosis,talesemia dan anemia silderoblastik.
(farmakologi dan terapi edisi 5 ,hal 778)

2.      Vitamin larut lemak

a.       Vitamin A
ü  Farmakodinamik
Vitamin A dengan dosis kecil tidak menunjukan efek farmakodinamik yang berarti. Sebaliknya pemberian dosis besar vitamin A menimbulkan keracunan.
(farmakologi dan terapi edisi 5 ,hal 779-780)

ü  Farmakokinetik vitamin A diabsorbsi  sementara melalui saluran cerna dan kadarnya didalam plasma membutuhkan waktu sekitar 4 jam.
(farmakologi dan terapi edisi 5 ,hal 781)

ü  Posologi
Vitamin A terdapat dalam berbagai sediaan misalnya secara oral,injeksi dan topikal. (farmakologi dan terapi edisi 5,hal 783)

b.      Vitamin D
ü  Farmakodinamik
Vitamin d berperan dalam homeostatis kalium. Meskipun dinamakan vitamin sebetulnya memiliki karakteristik suatu hormon. (farmakologi dan terapi edisi 5,hal 783)

ü  Farmakokinetik
Absorbsi vitamin D melalui saluran cerna cukup baik. Vitamin D diabsorsbsi lebi cepat dan lebi sempurna
(farmakologi dan terapi edisi 5,hal 785).

ü  Posologi
Vitamin D terdapat dalam beberapa macam bentuk sediaan misalnya minyak ikan yang mengandung vitamin A dalam bentuk multivitamin dan dalalm sediaan hanya mengandung vitamin D saja.
(farmakologi dan terapi edisi 5,hal 785).

ü  Efek samping
Secara kasar diperkirakan 50.000 unit vitamin D setiap hari terus menerus dapat mengakibatkan keracunan ,tetapi pada anak-anak dapat timbul dengan dosis kecil.
(farmakologi dan terapi edisi 5,hal 784).



c.       Vitamin E  
ü  Farmakodinamik
Vitamin E berperan sebagai anti oksidan dan dapat melindungi kerusakan membran biologis akibat radikal bebas. Vitamin E melindungi asam lemak tak jenuh pada membran fosfolipid.
(farmakologi dan terapi edisi 5,hal 786).

ü  Farmakokinetik
Vitamin E diabsorbsi baik melalui saluran cerna. Dalam darah terutama terikat dengan bet-lipo-protein dan didistribusi ke semua jaringan.
(farmakologi dan terapi edisi 5,hal 787).

ü  Posologi
Sediaan oral antara lain dalam bentuk tablet dan kapsul,untuk suntikan tersedia larutan.
(farmakologi dan terapi edisi 5,hal 787).

ü  Efek samping
Pemakaian vitamin E dosis besar untuk waktu lama dapat menyebabkan kelemahan otot,gangguan reproduksi dan gangguan saluran cerna.
(farmakologi dan terapi edisi 5,hal 786).

d.      Vitamin K
ü  Farmakodinamik
Pada orang normal vitamin K tidak mempunyai aktivitas farmakodinamik,tetapi pada pasien defisiensi vitamin K ,vitamin ini berguna untuk meningkatkan biosintesis beberapa faktor pembekuan darah.
(farmakologi dan terapi edisi 5,hal 788).

ü  Farmakokinetik
Absorbsi vitamin K melalui usus sangat tergantung dari kelarutannya.
(farmakologi dan terapi edisi 5,hal 788).

ü  Posologi
Tablet fitonodion (vitamin K׀) 5 mg. Emulsi fitonadion yang mengandung 2 atau 10 mg/ml,untuk parental. Tablet menadion 2,5;dan 10 mg. Larutan menadion dalam minyak yang mengandung 2,10 dan 25 mg/ml untuk pemakain IM. (farmakologi dan terapi edisi 5,hal 789).
B.   Suplemen gizi pada kehamilan

Tujuan pengaturan gizi pada kehamilan adalah untuk memaksimalkan kesehatan ibu dan meningkatkan tumbuh kembang bayi yang sehat.kita tidak dapat menjamin bahwa pengaturan gizi yang optimal akan memberi hasil akhir yang positif,tetapi keadaan malnutrisi dapat membawa akibat yang merugikan kesehatan dan tumbuh kembang janin. (farmakologi kebidanan hal.270)

Sebagain besar ibu dengan status gizi yang baik dan yang tampak aktif mempunyai simpanan vitamin dan mineral yang cukup di dalam tubuhnya untuk memenuhi peningkatan kebutuhan nutrien selama kehamilannya.karna proporsi asupan zat besi berkaitan langsung dengan asupan kalori,status zat besi akan mengalami penurunan bersamaan dengan penurunan asupan kalori dan dengan demikian banyak ibu hamil tidak memiliki simpanan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pada kehamilainya. (farmakologi kebidanan hal 271)

1)      Zat besi (Fe)
Tubuh manusia sehat mengandung  kurang lebi 3,5 gr fe yang hampir seluruhnya dalalm bentuk ikatan kompleks dengan protein
(farmakologi dan terapi edisi 5, hal 794)
ü  Farmakodinamik
Absorbsi zat bezi mengalami peningkatan jika terdapat asam di dalam lambung. Usus hanya mampu menyerap 40 – 60 mg zat bezi /hari.
(farmakologi kebidanan,hal 276)

ü  Farmakokinetik
Kadar fe dalam plasma berperan dalam mengatur absorbsi fe . absorbsi ini meningkat pada keadaan defisiensi fe, berkurangnya depot fe dan meningkatnya eritropoesis.
(farmakologi dan terapi edisi 5, hal 795)

ü  Indikasi
Sediaan fe hanya di indikasikan untuk pencegahan dan pengobatan anemia defisiensi fe. Penggunaan diluar indikasi ini,cenderung menyebabkan penyakit penimbunan dan keracunan besi.
(farmakologi dan terapi edisi 5, hal 796)

ü  Efek samping
Efek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi terhadap sediaan oral,dan ini sangat tergantung dari jumlah fe yang dapat larut dan yang diabsorbsi pada setiap pemberian.
(farmakologi dan terapi edisi 5, hal 796)

ü  Penyimpanan
Penyimpanan tablet zat bezi harus dipertimbangkan dengan seksama karena preparat ini sangat berbahaya bila diminum dengan dosis yang belebihan.
(farmakologi kebidanan,hal 279 )


2)      Asam folat
Asam folat (asam pteroilmonoglutamat, Pm,Ga) terdiri atas pteridin ,asam paraminobenzoat,dan asam blutamat)
(farmakologi dan terapi edisi 5, hal 800)

ü  Defisiensi folat
Dipandang dari susut biologik,defisiensi folat terutama akan memperlihatkan gangguan pertumbuhan akibat gangguan pembentukan nukleotida purin dan pirinidin.
(farmakologi dan terapi edisi 5, hal 800-801)


ü  Farmakokinetik
Pada pemberian oral absorbsi folat baik sekali,terutama di 1/3 bagian proksimal usus halus.
(farmakologi dan terapi edisi 5,  hal 801)


ü  Posologi
Asam folat tersedia dalam bentuk tablet yang mengandung 0,4 ;0,8 dan 1 mg asam pteroiglutamat dan dalam larutan injeksi asam folat 5 mg/ml
(farmakologi dan terapi edisi 5, hal 802)


ü  Efek samping
Efek samping atau reaksi merugikan yang menyertai pemberian asam folat sangat jarang terjadi. Masalah yang paling sering ditemukan adalah obstetri adalh peningkatan resiko konvulsi pada wanita yang menderita epilepsi. Asam folat dapat menimbulkan perubahan warna urine yang tidak berbahaya,yaitu warna urine menjadi kuning.
(farmakologi kebidanan ,hal 282)

ü  Interaksi obat dengan asam folat
Absorbsi asam folat akan menurun dengan pengguanaan kontrasepsi oral,osoniasid,sikloserin,glutetimid dan diperkuat oleh pemberian vitamin c.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    VITAMIN
1.       Vitamin larut air

a.      Vitamin b kompleks

ü  farmakodinamik
pada  dosis  kecil  atau  dosis  terapi  tiamin  tidak  memperhatikan  efek  faramkodinamik  yang nyata.  Seperti  pada  pemberian  IV  secara  cepat  dapat  terjadi efek  langsung  pada  pembuluh  darah  perifer  berupa  vasolidasi  ringan,  disertai  penurunan  tekanan  darah  yang  bersifat  sementara.  Meskipun  tiamin  berperan  dalam  metabolisme  karbohidrat,  pemberian  dosis  besar  tidak  mempengaruhi  kadar  gula  dalam  darah.
ü  Farmakokinetik
Dalam  satu  hari  sebanyak  1  mg  tiamin  mengalami  dehidrasi  dalam jaringan  tubuh.  Jika asupan jauh melebihi  jumlah  tersebut  ,  maka  zat  ini kan  dikeluarkan  melalui  urin  sebagai  tiamin  atau  pirimidin.  Absorbsi  per  oral  berlangsung  dalalm  usus halus  dan  duodenum,  maksimal  8-15  mg  per hari  yang dicapai  dengan  pemberian  oral  sebanyak  40 mg
ü  Posologi
Tiamin  HCL (vitamin B1,aneurin HC1)  tersedia  dalam  bentuk  tablet  5-500 mg,  larutan  steril  100-200  mg  untuk  penggunaan  parenteral  ,  dan eliksir  mengandung  2-25  mg  tiammin tiap ml.
ü  Indikasi
Tiamin diindikasikan sebagai pencegahan dan pengobatan difisiensi tiamin dengan dosis 2-5 mg/hari untuk pencegahan defisiensi dan 5-10 mg 3x1 untuk pengobatan defisiensi. Tiamin berguna untuk pengobatan berbagai neuritis yang disebabkan oleh defisiensi tiamin,misalnya pada neuritis alkoholik,wanita hamil yang kurang gizi,dan penderita emesis gravidarum.
ü  Efek samping
Tiamin tidak menimbulkan efek toksik bila diberikan per oral dan bila kelebihan tiamin cepat dieksresi melalui urin. Meskipun jarang,reaksi anakfilaktoid dapat terjadi setelah pemberian IV dosis besar pada pasien yang sensitif dan beberapa diantaranya bersifat fatal



a)      Riboflavin
ü  Farmakodinamik
Pemberian riboflavin baik secara oral baik parenteral tidak memberiakn efek samping farmakodinamik yang jelas.
ü  Farmakokinetik
Pemberian secara oral atau parenteral akan diabsorbsi dengan baik dan di distribusi secara merata ke seluruh jaringan. Asupan berlebihan akan dikeluarkan utuh.
ü  Indikasi
Penggunaannya  yang utama adalah  untuk pencegahan  dan  terapi difesiensi  vitamin  B2   yang  sering  menyertai  pelagra  atau difesiensi  B kompleks  lainnya.  Dosis  untuk  pengobatan  adalah  5 – 10  mg/ hari.

b)     Asam   Nikotinat

ü  Farmakodinamik
Bentuk amida dari asam nikotinat yaitu niasin,amidniasinamid juga berefek anti pelagra. Dalam badan asam nikotinat dan niasinamid diubah menjadi bentuk aktiv NAD (nikotinamid adenin dinukleotida) dan NADF (nikotinamid adenin dinukleotida fosfat). Keduanya berperan dalam metabolisme sebagai koensim untuk berbagai protein yang penting dalam respirasi jaringan . niasin dan niasinamid mudah diabsorbsi. Eksresinya melalui urin, sebagian kecil dalan bentuk utuh dan sebagian lainnya dalam bentuk berbagai metabolidnya.

ü  Farmakokinetik
Niasin dan niasinanmid mudah diabsorbsi. Eksresinya melalui urin, sebagian kecil dalan bentuk utuh dan sebagian lainnya dalam bentuk berbagai metabolidnya

ü  Posologi
Tablet niasin mengandung 25-700 mg . sediaan untuk injeksi mengandung 50 atau 100 mg niasin /ml. Tablet niasinamid 50-1000 mg, dan larutan untuk injeksi mengandung 100 mg/ml. Untuk pengobatan pelagra pada keadaan akut dianjurkan dosis oral 50 mg diberikan sampai 10 x sehari, atau 25 mg niasin 2-3  sehari secara intravena.

ü  Efek samping
Umunya timbul pada dosis besar yang dapat menurunkan toleransi terhadap glukosa sampai terjadi hyperglikemia. Selain itu,terjadi kenaikan kadar asam urat dalam darah, gangguan fungsi hati,gangguan lambung berupa mual sampai muntah serat peningkatan motilitas usus


c)      Piridoksin
ü  Farmakodinamik
Pemberian piridoksin secara oral dan parenteral tidak menunjukan efek farmakodinamik yang nyata. Dosis sangat besar yaitu 3-4 gr/kgBB menyebabkan kejang dan kematian, tetapi dosis kurang dari ini tidak menunjukan efek yang jelas.

ü  Farmakokinetik
Piridoksin,piridoksal dan piridoksamin mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Eksresi melalui urin terutama melalui bentuk 4 asam piridoksat dan piridoksal.

ü  Indikasi
Tablet piridoksin HC1 10-100 mg dan sebagai larutan steril 100 mg/ml piridoksin HC1 untuk injeksi. Untuk mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B6 diberikan bersama vitamin B lainya atau sebagai mutivitamin untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin B kompleks. Indikasi lain untuk mencegah  atau mengobati neuritis,perifer oleh obat, misalnya setelah pemberian obat isoniazit.

ü  Efek samping
Dapat menyebabkan neoropati sensorik atau syndrome neorepati dalam dosis antara 50 mg sampai 2 gr per hari untuk jangka panjang.

d)     Asam pantotenat
ü  Farmakodinamik
Defisiensinya pada manusia belum dikenal, tetapi dapat ditimbulakan dengan memberikan diet yang mengandung antagonis asam pantotenat,yaitu omega-metil asam pantotenat.

ü  Farmakokinatik
Pada pemberian oral, absorbsinya baik dan distribusinya keseluruh tubuh dengan kadar 2-45 ncg/g. Eksresi dalam bentuk utuh 70 % melalui urin dan 30 % melaui tinja.

ü  Efek samping
Syndroma yang terjadi berupa kelelahan,rasa lelah,gangguan saluran cerna, gangguan otot berupa kejang pada eksremitas dan prestesia.


2.      Vitamin larut lemak
a.      Vitamin A
Vitamin a merupakan zat yang sangat dibutuhkan namun tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia dari dalam. Sehingga,vitamin harus diperoleh dari luar untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sumber vitamin A sangat beragam dan banyak terdapat di alam,contohnya adalah dari buah-buahan ,biji-bijian,umbi,sayur,dll.
            Kekurangan vitamin A
Apabila tubuh kita kekurangan vitamin A maka dapat menyebabkan  berbagai macam penyakit. Jika tubuh anda mengalami kekurangan vitamin A , gejala pertama yang muncul biasanya terjadi rabun senja. Setelah rabun senja semakin parah, akan muncul suatu pengendapan berbusa(bintik bitot)pada bagia puting mata (sklera) selanjutnya kornea mata akan menjadi keras dan membentuk suatu jaringan parut (xeroftalmia) yang menjadi penyebab kebutaan permanen.
Slain  itu  kekurangan  vitamin  A  juga  dapat  menyebabkan anemia pada beberapa orang serta peradangan pada kulit ( Dermatitis ) sehingga hal ini meningkatkan kemungkinan kulit terkena infeksi.
b.      Vitamin D
Fungsi vitamin D yang paling utama adalah sebagai penghancur dan pembunuh segala macam virus maupun bakteri yang merugikan tubuh. Vitamin D juga sangat penting untuk memperlancar proses pertumbuhan tulang dan gigi serta menjaganya dari kerapuhan .
            Kekurangan vitamin D
Kekurangan vitamin D ini dapat disebabkan oleh pemaparan sinar matahari yang tidak mencukupi maupun oleh sedikitnya vitamin D dalam makanan. Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat menyebabkan osteomalacia pada ibu hamil pada ibu hamil dan rakitis pada bayi yang akan dilahirkan karena ASI tidak mengandung vitamin D dalam jumlah yang besar bayi yang mendapatkan ASI bisa menderita rakitis. Kejang otot atau tetani yang disebabkan rendah kalsium bisa merupakan pertanda awal terjadinya rakitis pada bayi.
           



Kelebihan vitamin D
Mengkonsumsi vitamin D sebanyak 10x dosis harian yang di anjurkan, selama beberapa bulan, bisa menyebabkan keracunan yang mengakibatkan tingginya kadar kalsium didalam darah gejala pertama dari keracuan vitamin D adalah hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, yang diikuti rasa haus yang luar biasa, meningkatkan frekuensi berkemih, kelemahan, gelisah, dan tekanan darah tinggi
.
c.       Vitamin E
Vitamin E (Tocopherol) merupakan salah satu vitamin yang dapat larut didalam lemak. Vitamin Esangat penting untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas serta mencegah berbagai penyakit seperti liver ,PMS, mengurangi kelelahan, hingga  memperlambat penuaan dini yang dikarenakan oleh proses oksidati. Vitami E terbekti baik untuk dikonsumsi oleh para wanita terutama untuk ibu hamil. Vitamin E terbukti dapat mencegah kemandulan, mencegah keguguran, kelainan menstruasi, peradangan pada vagina, hingga menjagah kesuburan benih.
ü  Sumber vitamin E
Vitamin E dapat di peroleh dari beberapa sumber vitamin E seperti: susu, mentega, sayuran hijau, selada, kacang-kacang, telur dan buah-buahan.

d.      Vitamin K
Vitamin K terdapat dalam tiga bentuk yang berbeda. Pertama adalah vitamin K1 atau phylloquinone,yaitu jenis yang ditemukan dan dihasilkan tumbuhan. Kedua adalah K2 atau dsebut juga dengan menoquinone,yang di hasilkan bakteri menguntungkan dalam sistem pencernaan. Dan yang ketiga adalah K3 atau menadione yang merupakan vitamin buatan bagi mereka yang tidak mampu menyerap dari makanan.

ü  Sumber vitamin K
Kebanyakan sumber vitamin K di dalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan, namun anda dapat memperoleh vitamin K dari makanan seperti hati, sayur- sayuran berwarnah hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis ( kol) dan susu. Vitamin K dalam konsentrasi tinggi juga ditemukan pada susu kedelai,teh hijau, susu sapi, daging sapi dan hati.

ü  Gejala kekurangan
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh darhah tidak dapat membeku hal ini dapat menyebapkan pendarahan atau hemoragik.


ü  Keracunan

Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air.gejala-gejalanya adalah hemolisis, penyak kuning dan kerusakan otak.


B.     SUPLEMEN PADA KEHAMILAN.
1.      ZAT BEZI (FE)
FeSO4 dan K2CO3 dapat memperbaiki keadaan klorosis, anemia akibat defisiensi Fe.

Distribusi Dalam Tubuh
Tubuh manusia sehat mengandung ±3,5gr Fe yang hampir seluruhnya dalam bentuk ikatan kompleks dengan protein. ikatan ini kuat dalam bentuk organik, yaitu sebagai ikatan non ion dan lebih lemah dalam bentuk anorganik, sebagai ikatan ion. Kira-kira 70% dari Fe yang terdapat dalam tubuh merupakan Fe fungsional esensial, dan 30% merupakan Fe yang non esensial.Fe esensial ini terdapat pada (1). Hemoglobin ±66 %, (2) mioglobin 3 %,(3) enzim tertentu yang berfungsi dalam transfer elektron misalnya sitikromosidase,subsinil dehidrogenase dan xaktin oksidase sebanyak 0,5 %, dan (4) pada transeferin 0,1 %. Besi non esensial terdapat sebagai cadangan dalam bentuk peritin dan hemosiderin sebanyak 25% dan pada parenkim jaringan kira-kira 5 %. Cadangan fe pada wanita hanya 200-400 mg,
Ekstra zat besi diperlukan pada kehamilan. Kebutuhan zat bezi pada kehamilan dengan janin tunggal adalah :
·         200-600 mg untuk memenuhi peningkatan masa sel darah merah
·         200-370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya
·         150-200 ng untuk kehilangan eksternal
·         30-170 mg untuk tali pusat dan plasenta
·         90-310 mg untuk menggantikan darah yang hilang saat melahirkan.
Dengan demikian kebutuhan total zat bezi pada kehamilan berkisar antara 580-1340 mg, dan 440-1050 mg diantaranya akan hilang dalam tubuh ibu pada saat melahirkan.





2.      ASAM FOLAT

ü  Gejala klinik defisiensi folat
      Gejala defisiensi folat yang paling menonjol adalah hematopoesis megaloblastik ( yang menyerupai anemia defisiensi B12). Selain itu terjadi juga glositis,diare dan menurunnya berat badan. Tanpa asam folat akan terjadi gangguan pembelahan sel yang mempengaruhi embrio dan pembentukan sel-sel darah merah. Selama kehamilan ,kebutuhan terhadap asam folat meningkat dua kali lipat dan tetap tinggi pada masa laktasi.

ü  Interaksi obat dengan asam folat
Kerja asam folat akan dilawan oleh beberapa preparat antiepilepsi (karbamazepin,fenitoin,barbiturat,primodon). Obat-obat amti epilepsi ini akan menimbulkan deplesi folat dalam tubuh yang akan mengurangi eliminasi preparat antiepilepsi tersebut

ü  Efek samping
Efek samping atau reaksi merugikan yang menyertai pemberian asam folat    sangat jarang terjadi. Masalah yang paling sering ditemukan dalam obstetri adalah peningkatan resiko konvulsi pada wanita yang menderita epilepsi.

           







BAB III
KESIMPULAN

Vitamin terbagi dalam dua kelompok ,yaitu kelompok vitamin yang larut dalam air,umumnya berisi vitamin b kompleks (tiamin,riboflavin,asam nikotinat,piridoksin,asam pantotenat)dan vitamin c (asam askorbat) dan yang larut lemak yaitu A,D,E,K
Peningkatan asupan vitamin,zat bezi,asam folat pada kehamilan selama trimester ketiga terbukti bermanfaat bagi para ibu hamil. Pada masyarakat yang kurang mampu diperlukan suplemen kalori,,protein,zat bezi,asam folat,vitamin A dan mungkin pula magnesium,zink serta kalsium untuk mencapai kondisi kesehatan yang optimal pada ibu dan anak. Para ibu hamil dengan pendapatan rendah mungkin tidak bisa memperoleh kalori yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tambahan terhadap mikronutrien. Karena itu sebagian  para pakar obstetri dan gizi merekomendasikan suplemen multivitamin dosis rendah yang diberikan sejak periode pra konsepsi. Zat bezi merupakan mineral yang diperlukan oleh semua sistem biologi di dalam tubuh. Zat bezi disimpan dalam hepar,lien dan sumsung tulang. Jumlah zat bezi yang diserap akan bergantung pada sejumlah faktor seperti kandungan makanan,simpanan zat bezi didalam tubuh,kecepatan produksi sel darah merah.
Kebutuhan zat bezi pada kehamilan dengan janin tunggal adalah :
·         200-600 mg untuk memenuhi peningkatan masa sel darah merah
·         200-370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya
·         150-200 ng untuk kehilangan eksternal
·         30-170 mg untuk tali pusat dan plasenta
90-310 mg untuk menggantikan darah yang hilang saat melahirkan.
            Sama halnya dengan asam folat ,tanpa asam folat akan terjadi gamgguan pembelahan sel yang mempengaruhi embrio dan pembentukan sel-sel darah. Selama kehamilan kebutuhan terhadap asam folat meningkatdua kali lipat dan tetap tinggi pada masa laktasi.








DAFTAR PUSTAKA


Farmakologi dan terapi edisi 5,hal 769-803

Farmakologi kebidanan hal 270-281



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Widget
terima kasih :)