Perbedaan Bendungan ASI dan Mastitis
Masa Nifas
merupakan suatu masa yang dilewati seorang ibu setelah melahirkan. Masa nifas
dimulai sejak plasenta lahir sampai 6 minggu berikutnya. akan terjadi beberapa
perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik bisa ditandai dengan proses
involusi dimana rahim kembali mengecil secara bertahap dan beberapa perubahan
lainnya. Perubahan psikologi akan terjadi dengan sendirinya di mana ibu sudah
memiliki tanggung jawab untuk mengasuh bayinya. Selama perubahan-perubahan
tersebut tidak menjadi masalah bagi ibu berarti ibu mengalami masa nifas yang
normal. Namun apabila dalam 6 minggu ini terajadi masalah maka bu harus
waspada.
Setelah melahirkan banyak ibu yang mengeluh. Sebenarnya keluhannya hampir sama yaitu bayi tidak mau disusui. Hal ini dapat terjadi karena teknik menyusui yang digunakan ibu kurang tepat. Akibatnya dapat terjadi bendungan payudara maupun mastitis.
Berikut ini akan saya jelaskan perbedaan Bendungan ASI dan Mastitis.
Setelah melahirkan banyak ibu yang mengeluh. Sebenarnya keluhannya hampir sama yaitu bayi tidak mau disusui. Hal ini dapat terjadi karena teknik menyusui yang digunakan ibu kurang tepat. Akibatnya dapat terjadi bendungan payudara maupun mastitis.
Berikut ini akan saya jelaskan perbedaan Bendungan ASI dan Mastitis.
- BENDUNGAN ASI
Bendungan
ASI dapat terjadi karena adanya penyempitan duktus Laktiferus pada payudara ibu
dan dapat terjadi pula bila ibu memiliki kelainan puting susu (misalnya puting
susu datar, terbenam dan cekung)
Gejalanya:
=> Payudara bengkak, keras, panas.
=> Nyeri bila ditekan
=> Warnanya kemerahan
=> suhu tubuh sampai 38 c
Pencegahannya:
- Jangan dibersihkan dengan sabun
- Gunakan teknik menyusui yang benar
- Puting susu dan areola mamae harus selalu kering setelah selesai menyusui
- Jangan pakai Bra yang tidak dapat menyerap keringat
Gejalanya:
=> Payudara bengkak, keras, panas.
=> Nyeri bila ditekan
=> Warnanya kemerahan
=> suhu tubuh sampai 38 c
Pencegahannya:
- Jangan dibersihkan dengan sabun
- Gunakan teknik menyusui yang benar
- Puting susu dan areola mamae harus selalu kering setelah selesai menyusui
- Jangan pakai Bra yang tidak dapat menyerap keringat
- MASTITIS
Mastitis
merupakan infeksi yang terjadi pada payudara. ini merupakan kelanjutan dari
bendungan payudara. hal ini dapat terjadi karena kurangnya perawatan payudara
sehingga bakteri staphylococcus aureus dapat dengan mudah menginfeksi payudara.
Ibu yang terkena Mastitis bisa sampai mengeluarkan nanah dari payudaranya
(abses payudara).
Ada 3 macam Mastitis:
- Mastitis Periduktal : ditemukan pada ibu yang menjelang menopouse
- Mastitis Puerperalis : pada wanita hamil dan menyusui
- Mastitis Supurativa : pada wanita yang terkena TBC, Sifilis, dan infeksi
staphilococcus
Nah, saya disini saya cuma membahas tentang Mastitis Puerperalis pada ibu menyusui.
Gejalanya:
=> payudara keras dan benjol-benjol
=> payudara bengkak
=> warnanya kemerahan
=> ibu sering pusing
Pencegahannya :
- Bila ingin menyusui selalu cuci tangan terlebih dahulu
- Susui bayi sesering mungkin
- istirahat cukup
- gunakan teknik menyusui yang benar
- Minum banyak air
- GunakanBra yang nyaman
- Jaga kebersihan diri
Apabila terjadi infeksi yang parah segera periksa ke bidan atau dokter untuk mendapatkan terapi. Biasanya pasien akan diberi eritromisin 250mg 3x1 atau kloksasilin 500mg diminum tiap 6 jam. masing-masing dikonsumsi selama 10 hari.
Ada 3 macam Mastitis:
- Mastitis Periduktal : ditemukan pada ibu yang menjelang menopouse
- Mastitis Puerperalis : pada wanita hamil dan menyusui
- Mastitis Supurativa : pada wanita yang terkena TBC, Sifilis, dan infeksi
staphilococcus
Nah, saya disini saya cuma membahas tentang Mastitis Puerperalis pada ibu menyusui.
Gejalanya:
=> payudara keras dan benjol-benjol
=> payudara bengkak
=> warnanya kemerahan
=> ibu sering pusing
Pencegahannya :
- Bila ingin menyusui selalu cuci tangan terlebih dahulu
- Susui bayi sesering mungkin
- istirahat cukup
- gunakan teknik menyusui yang benar
- Minum banyak air
- GunakanBra yang nyaman
- Jaga kebersihan diri
Apabila terjadi infeksi yang parah segera periksa ke bidan atau dokter untuk mendapatkan terapi. Biasanya pasien akan diberi eritromisin 250mg 3x1 atau kloksasilin 500mg diminum tiap 6 jam. masing-masing dikonsumsi selama 10 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar